PRESENTASI 1
Pemanfaatan Produk Hewani dan Nabati menjadi Makanan Khas Daerah
A. Pendahuluan
I. Latar Belakang
Sumber
Daya Alam di Indonesia sangat melimpah keberadaannya. Berbagai Sumber
Daya Alam baik Makhluk Hidup ataupun Makhluk Tak Hidup sangat beragam.
Contoh Makhluk Hidup adalah ikan laut, ikan tawar, dan sebagainya.
Adapun contoh Makhluk Tak Hidup adalah batubara, emas, perak, dan
sebagainya. Kekayaan tersebut dapat menambah khasanah keberagaman sumber
daya alam dan menambah kekayaan alam bangsa kita.
Namun, pemanfaatan terhadap sumber daya alam tersebut
dirasakan kurang optimal. Karena kurangnya perhatian pemerintah atas
pengeksplorasian SDA yang kurang memadai. Sehingga, SDA yang sebenarnya
bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dan bangsa terbengkalai
begitu saja.
Di samping itu, adanya fenomena pengangguran yang masih
menjadi masalah besar di negeri ini yang belum ada konklusinya turut
menambah rentetan permasalahan Sumber Daya Manusia yang terbengkalai.
Jika dihubungkan dengan terbengkalainya dua aspek tersebut,
maka fungsi dan tujuan dari mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
pada kurikulum 2013 ini adalah mencetak Sumber Daya Manusia yang
berkualitas, inovatif, penuh daya kreasi dan mampu memanfaatkan SDA yang
ada.
Diharapkan, ada tindak lanjut dari pelaksanaan pembelajaran ini, menuju
Indonesia mandiri dan berkualitas bukan hal yang mustahil untuk
dilakukan.
II. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktek lapangan pada kegiatan kewirausahaan ini adalah :
1. Mencetak generasi muda yang mandiri, inovatif, serta berwawasan luas
2. Menjadikan entrepreneur muda yang tidak tergantung pada penyediaan lapangan pekerjaan
3. Menjadikan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dalam bidangnya
4. Mengetahui dan dapat mengeksplorasi Sumber Daya Alam yang ada untuk dimanfaatkan
III. Manfaat
Manfaat adanya praktek lapangan ini adalah :
1. Mengupayakan adanya penyediaan lapangan kerja secara mandiri dan seluas-luasnya
2. Membentuk karakter siswa cinta alam, jujur, dan berdaya kreasi tinggi
3. Dapat mengembangkan hasil usaha atau produksinya menjadi usaha patennya.
Info Produk Nabati
Kripik Bayam
1. Definisi Produk
Kripik
Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian,
buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk
menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan
tepung yang diberi bumbu rempah tertentu.
Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan asin,pedas, manis, asam, gurih,
atau paduan dari kesemuanya. Keripik singkong banyak diproduksi di kota
Bandung dengan berbagai macam rasa dan varian. Di Yogyakarta terdapat
keripik berbahan baku jamur tiram.
- Perbedaan Kripik, krupuk, dan rempeyek
Pengolahan | Keripik | Kerupuk | Rempeyek |
---|---|---|---|
Dengan tepung | Ya dan tidak | Ya | Ya |
Isi olahan | bahan diiris tipis | bahan baku dihancurkan | Biji-bijian, ikan teri, udang |
Cara Penggorengan | Manual dan Vacuum Fryer | Manual | Manual |
Penjemuran bahan | Tidak | Ya | Tidak |
Rasa baku | asin, gurih | asin, gurih | asin, gurih |
Bayam
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.
Definisi Pengembangan Produk
Bayam merupakan flora endemik Indonesia . Tumbuhan ini memiliki berbagai manfaat, diantaranya :
1. Sayur/ Lalapan
2. Tanaman Hias
3. Obat (akar tunggang)
Hal ini coba kami eksplorasi dan kami kembangkan menjadi sebuah produk makanan baru , yakni "Kripik Bayam"
Info Produk Hewani
Bakso Bandeng
Definisi Pengembangan Produk
1. Definisi Produk :
Bakso
Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka,
akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau
udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan
kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun,taoge, tahu,
terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso sangat
populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mal-mal. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai.
akso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang
disebut Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso
dan disajikan dengan khas Jawa. Bakso berasal dari China tetapi berbeda
dengan bakso Malang dan Solo. Bakso China biasanya terbuat dari babi
atau makanan laut dan warnya agak kecokelatan serta bentuknya tidak
bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat dari daging sapi,
berwarna abu abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso China biasanya tidak
disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo yang
disajikan dengan kuah melimpah.

Ikan Bandeng
Ikan Bandeng (Chanos chanos) adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae (bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah punah). Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam bahasa Inggris milkfish)
Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawabakau berair payau, dan kadangkala danau-danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.
Ikan muda disebut nener (IPA : nənər ) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak.
Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat.
Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25-30 cm) bandeng dijual segar
atau beku. Bandeng diolah dengan cara digoreng, dibakar, dikukus, dipindang, atau diasap.

Proses Produksi
A. Bakso Bandeng
1. Alat dan Bahan :
1. Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan untuk membuat produk ini adalah :
a. Alat : Mangkuk (1 buah)
Blender (1 buah)
Kompor (1 buah)
Panci (1 buah)
Blender (1 buah)
Kompor (1 buah)
Panci (1 buah)
b. Bahan : Ikan bandeng (1 kg ) *untuk 40 butir
Tepung Tapioka ( 2 kg )
Telur (2 butir)
Bawang Merah (1 ons)
Bawang Putih (1 ons)
Penyedap rasa sapi (2 bks)
Air Es (secukupnya)
2. Langkah-langkah Produksi :
Tepung Tapioka ( 2 kg )
Telur (2 butir)
Bawang Merah (1 ons)
Bawang Putih (1 ons)
Penyedap rasa sapi (2 bks)
Air Es (secukupnya)
2. Langkah-langkah Produksi :
- Siapkan bahan-bahan pembuatan produk seperti yang tertera di atas
- Siapkan ikan bandeng terlebih dahulu, sayatlah bagian tubuhnya, dan bersihkan kotoran dalam perutnya.
- Cuci bersih hingga tidak ada kotoran yang menempel.
- Cincanglah daging ikan bandeng setipis mungkin
- Haluskan daging bandeng dengan blender.
- Haluskan juga bawang putih.
- Gorenglah bawang merah hingga kecoklatan
- Masukkan tepung tapioka ke dalam mangkuk, diikuti dengan bahan yang lain .
- Campurkan keseluruhan bahan menjadi satu.
- Uleni bahan tersebut hingga kalis dengan menggunakan air es. Setelah kalis, bentuklah adonan menjadi bulat sempurna
- Sambil menunggu adonan selesai, siapkan air yang mendidih
- Setelah selesai, adonan tersebut masukkan ke dalam air yang mendidih
- Tunggu hinggga 15 menit, (keadaan setengah matang). Setelah matang, angkat bakso tersebut dan tiriskan.
- Setelah dingin, masukkan ke dalam kemasan plastik. dan masukkan ke dalam frozen
B. Kripik Bayam
1. Alat dan Bahan :
Penggorengan (1 buah)
1. Alat dan Bahan :
Alat : Mangkok (1 buah)
Penggorengan (1 buah)
Kompor (1 buah)
Bahan
- 200 gram tepung beras
- 3 sendok makan tepung kanji
- 8 butir kemiri, haluskan
- 3 siung bawang putih, haluskan
- Garam secukupnya
- 3 sendok makan ebi, haluskan
- Air secukupnya
- 20 lembar daun bayam utuh
- Minyak goreng secukupnya
2. Langkah-langkah Produksi
- Campur tepung beras, tepung kanji, kemiri, bawang putih, garam, ebi halus.
- Beri air sedikit demi sedikit sampai cukup encer.
- Celup daun bayam ke dalam adonan encer.
- Goreng dengan panas sedang sampai kering garing.
Definisi Pengembangan Produk
Ikan
Bandeng merupakan fauna endemik khas Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Ikan ini memiliki bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai produk
makanan, diantaranya :
1. Daging, bahan baku pembuatan bakso, presto, otak-otak, dan sebagainya
2. Ekor, bahan campuran peyek, dan sebagainya
3. Kepala, bahan pendamping otak-otak, dan sebagainya
3. Kepala, bahan pendamping otak-otak, dan sebagainya
4. Duri, bahan baku pembuatan abon
5. Kulit, bahan baku pembuatan rambak bandeng
Hal ini coba kami eksplorasi dan kami kembangkan menjadi sebuah produk makanan baru , yakni "Bakso Bandeng"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar